Pengertian Bulu?
1. Rambut pendek dan lembut pada
tubuh manusia (bukan di kepala) atau binatang.
2. Struktur lapisan luar kulit yang membentuk
penutup tubuh bangsa unggas atau kumpulan rambut banyak dan bertangkai seperti
pada unggas.
3. Serabut halus pada tumbuh-tumbuhan.
Burung dan Bulu?
Burung merupakan nama lain dari aves. Aves
merupakan hewan verteberata yang seluruh bagian pada tubuhnya ditutupi oleh
bulu. Bulu pada aves berasal dari epidermis kulit dan merupakan modifikasi dari
sisik hewan reptil.
Struktur Bulu
Bulu merupakan
karakteristik khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain. Hampir
seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari
epidermal tubuh, yang pada reptil serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu
aves berawal dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis.
Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang
merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup
bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk
lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang
lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya.
Berdasarkan susunan
anatomis bulu dibagi menjadi:
1. Filoplumae: Bulu-bulu kecil yang mirip
rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya bercabang-cabang pendek dan halus.
Jika diamati dengan lebih teliti akan tampak terdiri shaft yang ramping dan
beberapa barbulae di puncak.
2. Plumulae: Berbentuk berbentuk hampir
sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail.
3. Plumae: Bulu yang sempurna.
4. Barbulae: Ujung dan sisi bawah tiap
barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels yang berfungsi membantu
menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae
terdiri dari :
1. Shaft (tangkai), yaitu poros utama
bulu.
2. Calamus, yaitu tangkai pangkal bulu.
3. Rachis, yaitu lanjutan calamus yang
merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum
dan memiliki jaringan.
4. Vexillum, yaitu bendera yang tersusun
atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral dari rachis.
Gambar Struktur Bulu Burung
(sumber: http://www.poultryhub.org)
Lubang pada pangkal
calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung calamus disebut
umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut neossoptile,
sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile.
Jenis Bulu Aves
Menurut letaknya,
bulu aves dibedakan menjadi:
1. Tectrices, bulu yang menutupi badan.
2. Rectrices, bulu yang berada pada
pangkal ekor, vexilumnya simetris dan berfungsi sebagai kemudi.
3. Remiges, bulu pada sayap yang dibagi
lagi menjadi:
4. remiges primarie yang melekatnya secara
digital pada digiti dan secara metacarpal pada metacarpalia.
5. Remiges secundarien yang melekatnya
secara cubital pada radial ulna.
6. Remiges tertier yang terletak paling
dalam nampak sebagai kelanjutan sekunder daerah siku.
7. Parapterum, bulu yang menutupi daerah
bahu.
8. Ala spuria, bulu kecil yang menempel
pada ibu jari.
Pada burung heron
terdapat bentukan bulu yang khusus yang disebut sebagai bulu powder/ bulu
bubuk. Bulu ini hampir sama dengan bulu pada umumnya tetapi barbulaenya
terpisah menjadi bubuk halus seperti bedak. Fungsi bulu ini belum jelas, tetapi
pada saat burung melumasi bulu dengan cara menjilatinya, bulu bubuk membantu
mengisolasi panas tubuh dan membantu menghangatkan telur saat pengeraman.
Semi plumae adalah
kumpulan bulu barbula yang letaknya tersembunyi di bawah bulu-bulu luar. Bistle
adalah bulu perasa berupa shaft yang memanjang melebihi bulu luar, ditemukan
pada kepala burung Caprimulgids dan burung penangkap serangga flycatchers. Bristle yang menutupi lubang hidung terdapat pada burung pelatuk. Hal
ini merupakan bentuk adaptasi burung pelatuk agar partikel-partikel kayu tidak
masuk saluran pernafasan. Bristle pada burung hantu dan caprimulgids membantu
mendeteksi posisi sarang, tempat bertengger dan benda yang menghalangi. Fungsi
bristle didukung oleh adanya getaran dan tekanan reseptor didekat folikel bulu.
Bentuk bulu ekor
burung pada saat tidak terbang bermacam-macam, antara lain berbentuk persegi,
bertakik, bercabang, bulu sebelah luar memanjang, bulu ekor dengan raket, bulu
tengah panjang, bundar, berbentuk cakram, berbentuk tingkatan, dan berujung
runcing.
Bentuk - bentuk bulu ekor pada burung (sumber: http://www.tridanim.com)
Ekor bentuk persegi
(sumber: http://www.graemechapman.com.au: )
Bentuk ekor bulat (sumber:
http://www.oiseaux-birds.com)
Warna bulu dihasilkan
oleh butir pigmen, dengan difrkasi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu atau
oleh pigmen dan struktur bulu. pigmen pokok yang menimbulkan warna pada bulu
adalah melanin dan karotenoid.
Karotenoid sering
disebut dengan lipokrom yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam metanol,
eter atau karbon disulfida. Karotenoid terbagi menjadi 2, yaitu zooeritrin
(animal red) dan zoosantin (animal yellow). Pigmen melanin terklarut dalam
asam. Butir-butir eumelanin beraneka macam yaitu dari hitam sampai coklat
gelap. Feomelanin yaitu hampir tanpa warna hingga coklat kemerahan.
Burung Merak (sumber: daily.jstor.org )
Burung Platycercus eximius (sumber: www.hbw.com)
Butir-butir melanin
bulat di dekat ujung bulu luar memberikan efek ring Newton dan menyebabkan
perubahan warna-warni bulu. Warna hijau, biru dan violet tidak dihasilkan oleh
pigmen tetapi tergantung dari struktur bulu. Contohnya burung bluebird yang
bulunya berwarna biru tetapi tidak mengandung pigmen warna biru. Warna ini
ditimbulkan oleh pigmen kuning yang menyerap semua spektrum sinar kemudian
dipantulkan kembali. Burung tropis pemakan pisang memiliki pigmen tembaga
berupa turacoverdin yang mampu menghasilkan warna merah gelap dihasilkan oleh
turacin. Salah satu spesies burung pemakan pisang ini adalah
Tauraco corythaix, mempunyai kuning telur berwarna merah terang yang
ditimbulkan oleh karotenoid dan 60% dari pigmen merah yang disebut astasantin.
Meski warna bulu
burung adalah genetis, namun dapat berubah akibat faktor internal maupun
eksternal. Burung yang dikurung dalam waktu lama juga dapat berubah warna
bulunya. Hal ini dapat disebabkan karena makanannya. Faktor internal yang
mempengaruhi warna bulu adalah hormon. Spesies burung terdapat dimorfisme warna
dalam seksual. Pengaturan hormon estrogen banyak berperan pada burung jantan,
yaitu sebelum hingga awal pergantian bulu. Sedangkan pada burung betina
kemungkinan diinduksi oleh bulu burung jantan dengan pengaturan testosteron.
Faktor eksternal yang
dapat mempengaruhi perubahan warna adalah oksidasi dan gesekan/abrasi. Warna
yang ditimbulkan karoten dapat memudar karena sinar matahari.
Aransemen Bulu Aves
Bulu-bulu burung
sebenarnya tidak merata, tetapi dirancang pada bidang-bidang terbatas yang
disebut pterilae dan ada bidang kecil yang tidak ditumbuhi bulu disebut
apterile. Pengecualian pada penguin dan burung kiwi yang bulunya menutupi
hampir sebagian besar tubuhnya. Bulu burung dapat dinamai sesuai dengan
bidangnya berada, yaitu:
- Capital tract yaitu bulu yang menutup bagian
atas, samping dan belakang kepala dan terus ke pterilae berikutnya.
- Spinal tract, bulu yang memanjang dari atas
leher ke punggung terus ke dasar ekor dan bisa berlanjut atau terpisah
ditengah.
- Ventral tract, berawal diantara cabang rahang
bawah dan memanjang turun ke sisi ventral leher. Biasanya bercabang
menjadi dua bidang lateral melewati sepanjang sisi tubuh dan berakhir
disekitar anus. Bagian apterilae dadabawah dan perut beberapa burung, kaya
pembuluh darah selama bersarang dan merupakan daerah mengeram (brood
patch). Pada saat mengeram bulu pada brood patch akan rontok dan kulitnya
tipis.
- Humeral tract yaitu sepasang pterilae yang
sejajar seperti pita sempit yang meluas ke belakang pada sisi pundak.
- Caudal tract termasuk retrices, bulu pada
ekor, biasanya panjang dan kuat.
- Alar tract termasuk berbagai pterilae yang
terletak pada sayap. Thumb merupakan sisa jari kedua. Sedangkan bulu yang
menutupi permukaan atas dan bawah sayap disebut dngan covert dan bulu pada
aksial sayap disebut aksillaria.
- Femoral tract, bulu yang meluas sepanjang
permukaan luar paha dekat sendi lutut ke tubuh.
- Crural tract, bulu yang menyususn sisa bidang
bulu lainnya pada kaki (Sukiya, 2003).
Pergantian Bulu Aves
Bulu burung terbentuk
dari struktur tak hidup sehingga mudah kusut akibat oksidasi dan gesekan.
Bulu-bulu yang telah lama akan lepas secara periodik dan digantikan oleh bulu
yang baru. Pelepasan dan pergantian bulu ini disebut dengan molting. Pergantian
bulu terjadi pada waktu tertentu dalam satu tahun dan diselesaikan dalam satu
periode (selama beberapa minggu).
Umumnya burung
mengalami pergantian bulu sekali dalam satu tahun, tetapi burung kolibri betina
mengalami pergantian bulu sekali dalam dua tahun.Pergantian bulu biasanya
terjadi sebelum atau sesudah perkembangbiakan. Namun ada juga yang mengalami
pergantian bulu parsial oleh sebab tertentu. Pergantian bulu burung dipengaruhi
oleh banyak faktor, antara lain faktor fisiologis yaitu adanya hormon tiroksin.
Sempurnanya bulu
setiap spesies burung sejak menetas sampai dewasa berbeda-beda. Ada beberapa
spesies burung yang pada saat menetas telanjang /tidak memiliki bulu. Bulu pada
saat menetas disebut dengan natal plumage. Sebagian besar spesies burung memiliki
jumlah bulu bervariasi pada saat menetas, hanya beberapa deret bulu pada
spesies altrical (misalnya merpati) atau seluruh tubuh tertutup bulu pada
burung precocial muda (misal ayam). Bulu saat menetas akan rontok dan diganti
yang baru, sebagai berikut:
- Juvenal plumage (bulu anak burung), lebih
substansial dari natal plumage. Pada burung passerine hanya bertahan
beberapa minggu lalu rontok dan diganti bulu first winter plumage.
- First winter plumage (bulu ketika berusia satu
tahun), diperoleh pada akhir musim panas atau musim gugur dan bertahan
selama 12 bulan, tergantung dari spesiesnya.
- First nuptial plumage (bulu kawin pertama),
bulu perkembangbiakan pertama yang akan rontok sebagai akibat pergantian
bulu setelah masa kawin pertama.
- Second winter plumage (bulu tahun kedua),
dapat dibedakan dengan bulu dewasa pada musim dingin kecuali spesies yang
memperoleh bulu dewasa pada tahun pertama atau lebih dari dua tahun. Bulu
ini akan diganti oleh bulu masa kawin kedua pada musim semi berikutnya.
Warna bulu burung
jantan dan betina dari sejumlah spesies adalah identik tetapi masih dapat
dibedakan karena secara mayoritas warna bulu burung jantan lebih cerah terutama
bulu masa kawin. Namun pada pejantan itik tertentu, setelah musim bersarang,
hasil pergantian bulu setelah kawin, warna bulunya menjadi pudar abu-abu
kemerahan dan bulu sayapnya lepas sehingga untuk sementara tidak dapat terbang.
Oleh karenanya, itik jantan ketika masa ini menjadi tidak menarik.
Daftar Pustaka
Jasin. 1984. Hewan
Vertebrata dan Invertebrata. Gramedia Pustaka Utama
Sukiya.. 2003.
Biologi Vertebrata.Universitas Negeri Yogyakarta : JICA.
http://www.oiseaux-birds.com/card-fan-tailed-raven.html diakses pada tanggal 7 Desember 2017
http://www.poultryhub.org/physiology/body-systems/integumentary-surface-of-the-bird/ diakses pada tanggal 7 Desember 2017
https://www.allaboutbirds.org/how-to-learn-bird-songs-and-calls/ diakses pada tanggal 10 Desember 2017
http://www.tridanim.com/types-of-cats-with-no-tails_bird-tail-shapes-related-keywords-suggestions-bird-tail-shapes_23.html diakses pada tanggal 10 Desember 2017
Komentar
Posting Komentar